Pada Mei 2014 lalu, Google telah melakukan uji coba terhadap mobil tanpa pengemudi di jalan raya sekitar Mountain View, California, Amerika Serikat. Mobil tanpa pengemudi tersebut merupakan salah satu proyek rahasia Google X yang dikembangkan selama enam tahun terakhir. Mobil tanpa pengemudi yang digunakan saat itu adalah mobil Lexus RX 450h yang telah dimodifikasi oleh Google dengan menambahkan GPS dan sejumlah sensor yang berputar 10 kali per detik untuk mengumpulkan pemandangan 350 derajat di lingkungan sekitar mobil.
Teknologi tersebut membuat mobil dapat berjalan secara otomatis tanpa pengemudi atau sopir. Mobil akan melambat setiap kali menemukan lampu lalu lintas bahkan dapat mendeteksi lampu lalu lintas yang dipasang dengan sudut aneh, misalnya posisi serong dari pandangan pengemudi. Meski belum diproduksi secara massal, teknologi mobil tanpa supir buatan Google ini ditargetkan akan tersedia pada tahun 2017.
Dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, berharap teknologi ini bisa mengurangi kecelakaan dan kematian di jalan raya. Hal ini dikarenakan teknologi dalam mobil tersebut tidak mengenal kantuk dan dapat bereaksi lebih cepat pada situasi yang tidak terduga. "Masyarakat perlu memahami bahwa mobil tanpa sopir ini bukan sesuatu yang perlu ditakuti, tapi sesuatu yang dibutuhkan dan dirangkul pada masa depan," kata Ron Medford yang menjabat sebagai direktur keselamatan diri di Google.
Teknologi mobil tanpa pengemudi juga dikembangkan oleh LG yang bekerjasama dengan Mercedes dan Nissan yang bekerjasama dengan NASA. Nissan dan NASA mengumumkan kerjasama penelitian dan pengembangan lima tahun untuk sistem kendaraan otonom agar dapat diaplikasikan pada mobil-mobil yang dijual secara komersial. Nissan ingin memperkenalkan teknologi mobil tanpa pengemudi rancangan mereka pada antara tahun 2016 hingga 2020. Selain perusahaan tersebut, teknologi mobil tanpa pengemudi tampaknya akan dikembangkan oleh lebih banyak perusahaan teknologi dan otomotif pada masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar